Rabu, 16 September 2009

Rabu, 09 September 2009

strategic planning untuk kampanye peningkatan kepedulian terhadap para penyandang tuna daksa

Abstrak
Tuna daksa adalah istilah lain dari tuna fisik yang dimaksud disini adalah berbagai jenis gangguan fungsi fisik, yang berhubungan dengan kemampuan motorik dan beberapa gejala penyerta yang mengakibatkan seseorang mengalami hambatan dalam mengikuti pendidikan normal, serta dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Anak tuna daksa ini mudah diketahui karena ketunaannya tampak secara jelas.
Kurang lebih 500.000 penduduk indonesia penyandang tuna daksa, masyarakat luas masih memandang mereka sebelah mata. Selain itu mereka sering mendapatkan perlakuan yang tidak sama dengan masyarakat umumnya. Perbedaan antara orang normal dengan mereka masih bisa dikatakan jauh berbeda. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disusun berdasarkan visi terwujudnya pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara atau masyarakat Indonesia berubah dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif mengisi kemerdekaan dan menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Dalam pasal 15 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003, secara jelas dinyatakan bahwa : ”Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan misalnya tuna netra, tuna rungu, tuna daksa atau peserta didik yang mempunyai kecerdasan yang luar biasa. Penyelenggaraan pendidikan khusus dilaksanakan secara berkelompok (inklusif) atau berupa ‘satuan’ khusus pada tingkat dasar dan menengah.”


Bab I
Pendahuluan


1. 1 Latar Belakang Masalah
Komunitas tuna daksa masih seringkali dipandang sebelah mata oleh orang-oramg normal di sekitarnya, ini adalah salah satufaktor yang menyebabkan para penyandang tuna daksa merasa terpinggirkan dan merasa tidak percaya diri dalam melakukan aktivitas di sekitar lingkungannya.
Para penyandang tuna daksa juga sering kesulitan dalam menjalani kegiatan sehari-harinya hanya karena tidak tersedianya sarana yang berfungsi membantu para penyandang tuna daksa. Kurangnya rasa peduli yang ditunjukkan oleh orang-orang normallah yang membuat seakan-akan tidak ada lagi tempat bagi para penyandang tuna daksa. Padahal di sisi lain, para penyandang tuna daksa memiliki potensi yang belum tentu dimiliki orang-orang normal dan potensi itu tidak dengan mudah disalurkan karena terhambat oleh keterbatasan sarana untuk penyandang tuna daksa.
Masalah kepedulian inilah yang menjadi isu yang akan diangkat dalam pembahasan nanti. Dengan adanya hal diatas kami mencoba membuat perancangan tentang kampanye peduli tuna daksa. Sehingga perbedaan yang selama ini ada di masyarakat bisa perlahan disejajarkan dan merubah pandangan masyarakat tentang penyandang tuna daksa. Sehingga mereka juga mendapatkan hak yang sama dengan orang normal.

1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana merancang strategic planning untuk kampanye peningkatan kepedulian
terhadap para penyandang tuna daksa?

1.3 Batasan Masalah
1. Pembahasan ini hanya sebatas perencanaan kampanye yang akan memanfaatkan media
massa apa saja beserta pertimbangan-pertimbangannya
2. Pembahasan tidak mencakup pengadaan sarana yang bertujuan membantu penyandang
tuna daksa beserta anggarannya.

1.4 Tujuan Perencanaan Strategi
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media desain dalam mengatasi masalah
tuna daksa yang terjadi di Surabaya.
2. Menyadarkan masyarakat lewat kampanye ini bahwa para penyandang tuna daksa
memiliki potensi yang belum tentu dimiliki orang normal biasanya.
3. Mengetahui seberapa besar animo masyarakat dalam menanggapi kampanye ini.
4. Menjadikan media desain sebagai salah satu cara yang ampuh dalam perancangan
strategic planning ini.

1.5 Manfaat Perencanaan Strategi
1. Meningkatnya rasa kepedulian antar sesama manusia sebagai efek dari kampanye ini.
2. Media desain akan lebih menarik minat dan menjadi alternative lain masyarakat
dalam menginformasikan sesuatu .


BabII
Perencanaan Strategi Kampanye


2.1 Analisis SWOT


2.1.1 Strength (Kekuatan)

Beberapa yang dapat menjadi kekuatan dalam perencanaan strategi kampanye ini adalah :
1. Kampanye ini bukan untuk komersil dan itu akan menjadi kekuatan untuk mencari
dukungan dari berbagai pihak khususnya lembaga-lembaga kemanusiaan.
2. Media yang dipakai adalah media yang setiap saat selalu dapat dilihat oleh
masyarakat luas.
3. Kampanye ini tidak mengandung makna yang mungkin akan diartikan menyudutkan satu
pihak, seperti contohnya penyandang tuna daksa meminta belas kasihan terhadap
orang normal.

2.1.2 Weakness (Kelemahan)

Ada titik-titik kelemahan dari kampanye ini, antara lain :
1. Sulitnya mengubah pemikiran masyarakat yang masih menilai tuna daksa tidak dapat
bekerja karena adanya kekurangan fisik.
2. Sulitnya mencari dukungan para penyandang tuna daksa yang masih merasa minder
atas kekurangan yang ada padanya.
3. Tidak semua kalangan masyarakat dapat mudah memahami maksud kampanye ini.

2.1.3 Opportunities (Kesempatan)

1. Pada saat event yang berhubungan dengan kemanusiaan, kampanye ini dapat menjadi
salah satu pendukung dalam event tersebut.

2.1.4 Threat (Ancaman)

1. Tidak selamanya media desain itu akan merubah pola piker masyarakat terhadap tuna
daksa ketika tuna daksa ini kembali ke masyarakat.
2. Dikhawatirkan ketika media desain ini telah habis masanya, akan kembali sperti
sebelum adanya kampanye ini.

2.2 Konsep Desain


2.2.1 Konsep Kreatif
Tujuan Kreatif
Tujuan kreatif dari sosialisasi berupa media elektronik khususnya pada media televisi kepada masyarakat ini untuk mengerti dan menyadari pentingnya menumbuhkan rasa peduli terhadap para penyandang tuna daksa sehingga para penyandang tuna daksa ini mendapatkan hak yang sama dengan orang normal dan tidak lagi dipandang sebelah mata.

2.2.2 Strategi Kreatif
Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari media sosialisasi masyarakat ini dapat diperlihatkan dari beberapa karakteristik berikut di bawah ini untuk mendapatkan target dengan maksimal:

Geografis :
- untuk seluruh daerah di Indonesia secara media elektronik dan media cetak

Demografis :
- jenis kelamin : laki-laki maupun perempuan
- usia : 17 tahun sampai 40 tahun
- etnis : dari segala suku/etnis
- pendidikan : minimal SMA
- pekerjaan : meliputi semua kalangan masyarakat berbagai macam pekerjaan,
mulai dari karyawan sampai pengusaha, wiraswasta, ibu rumah
tangga, teknisi, bahkan pelajar ataupun mahasiswa, dll.

Behavioral:
- status pengguna : semua kalangan masyarakat.
- user rate :dapat dikategorikan rata-rata pada kalangan masyarakat yang
mempunyai rasa peduli pada penyandang tuna daksa.
- perilaku terhadap produk : positif, tidak membedakan

Psikografis :
- kelas sosial : semua kalangan kelas sosial
- gaya hidup : mereka yang memiliki gaya hidup serba praktis dan tidak sempat
meluangkan waktunya untuk melihat media yang sulit untuk didapat.


2.2.3 Panduan Kreatif


1. Tema konsep kreatif
Tema konsep kreatif dari media sosialisasi masyarakat ini adalah untuk menimbulkan rasa peduli kepada penyandang tuna daksa dan tidak dipandang sebelah mata sehingga mereka bisa mendapatkan hak yang sama.

2. Isi Pesan
Isi pesan dari media sosialisasi masyarakat ini adalah berupa ajakan kepada masyarakat agar sadar serta peduli dengan para penyandang tuna daksa untuk mendapatkan haknya khususnya pakerjaan

3. Bentuk Pesan
Bentuk pesan secara verbal dan visual menyampaikan bahwa diperlukan kesadaran serta tindakan awal dan nyata yaitu sikap peduli terhadap para penyandang tuna daksa bentuk pesan secara visual menggunakan pendekatan secara simbolisasi, agar masyarakat umum bisa mengakui keberadaan penyandang tuna daksa ini. Pesan secara visual menampilkan visualisasi/gambaran yang saling menunjang dengan pesan verbal yang disampaikan. Visualisasi yang ditampilkan tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah dalam kehidupan para tuna daksa terutama pada masalah pekerjaan.

2.2.4 Program Kreatif


Logo Sosialisasi
Logo sosialisasi dari media sosialisasi masyarakat ini adalah Gambar orang normal merangkul orang tuna daksa, dengan orang normal mengangkat tongkat milik tuna daksa yang mempunyai arti sebagai berikut :
Sebagai simbol bahwa si penyandang tuna daksa ini sudah dapat dibantu oleh masyarakat normal umumnya, dan sudah bisa berdiri dalam derajat yang sama. Sehingga diharapkan pandangan masyarakat tentang mereka tidak dipandang sebelah mata dan diakui.

Tipografi
Untuk take line ” Mereka Bagian Kita ” menggunakan Adobe Caslon Pro, dan untuk artikel menggunakan Times New Roman dengan ukuran font 10. Untuk penggunaan Adobe caslon pro dengan alasan keterbacaan yang mudah, kesederhanaan dan keeleganannya. Untuk Times New Roman dengan alasan keterbacaan yang mudah dan kesederhanaannya.

Tujuan Media
Dalam penyampaian pesannya, sosialisasi ini memerlukan media yang tepat agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak sasaran yang dituju. Dalam sosialisasi e-zine kepada masyarakat tentang pesan menjaga kebudayaan, tujuan penggunaan media adalah agar himbauan mencintai kebudayaan sendiri dapat tersampaikan sehingga khalayak sasaran mengerti dan pada akhirnya sadar dan melakukannya. Agar pesan tersebut berhasil sampai ke khalayak sasaran maka diperlukan media, frekuensi serta waktu penerbitan yang tepat

2.3 Strategic Planning


2.3.1 Assesments/dugaan
1. Banyak para pemilik lapangan kerja yang memilih tidak merekrut penyandang tuna
daksa hanya karena kekuangan fisiknya,padahal lebih berpotensi daripada orang
normal biasanya.
2. Sebagian besar penyandang tuna daksa lebih memilih menjadi pengemis daripada
memilih pekerjaan yang disediakan dan memanfaatkan potensi yang mereka miliki.
2.3.2 Action
1. Membuat iklan TV layanan masyarakat tentang kampanye ini.
2. Membuat event dalam jangka waktu yang ditentukan.
3. Memasang poster, iklan Koran, sticker, billboard.
4. Penyuluhan kepada penyandang tuna daksa dan masyarakat luas tentang kampanye
kepedulian ini.

2.4 Target Market

1. Segmentasi kampanye ini adalah penduduk Kota Surabaya dan sekitarnya yang berusia
17-40 tahun. Karena pada usia ini rasa peduli terhadap sesama cukup besar dan
masa produktif seseorang bisa dikatakan maksimal yang nantinya diharapkan dapat
merekrut penyandang tuna daksa ke lapangan kerjanya.
2. Ditujukan khususnya pada kalangan menengah ke atas yang diharapkan dapat membantu
mereka memperoleh pekerjaan dan hak untuk kehidupan yang layak.
3. Ditujukan juga pada kalangan menengah ke bawah untuk mengubah cara pandang mereka
terhadap tuna daksa.

2.5 Media Plan

1. Iklan TV pada jam keluarga seperti jam 19.00-22.00.
Iklan Televisi adalah salah satu metode yang amat efektif untuk memperkenalkan
sesuatu, serta bersifat sangat persuasif. Media televisi juga sudah umum dan
banyak dimiliki saat ini bahkan hingga orang-orang yang tergolong kurang mampu.

2. Poster dan sticker sebagai pendukung event kemanusiaan.
Dapat menjadi sesuatu yang bersifat cenderamata dari sebuah event tersebut.

3. Pembuatan dan penjualan kaos pada saat event kemanusiaan.
Berfungsi sama seperti poster dan sticker, tetapi dengan kelebihan kaos dapat
lebih berguna untuk para pengunjung event.

4. Pemasangan billboard di sekitar jalan protokol Surabaya.
Dengan ukuran billboard sekitar 6x3 meter dan pemasangan di jalan-jalan protokol
Surabaya maka akan diharapkan memberikan efek yang lebih kepada target market.

5. Iklan Koran di hari Sabtu dan Minggu.

2.6 Perincian Biaya


1. Iklan TV ditayangkan 1 minggu 3 kali pada jam Efektif, sekitar pukul 19.00 –
22.00 Sekali tayang Per 3 Detik = Rp 3.000.000,-
20 Detik x Rp 3000.000 = 20.000.000,-
2. Iklan Koran dicantumkan setengah halaman setiap hari Sabtu & Minggu pada
rubrik
Weekend Sekali Tayang Rp 1.500.000,-

3. Spanduk : Jumlah +/- 500 umbul-umbul @ Rp. 70.000
Total Rp. 3.500.000,-

4. Pembuatan Baju sebanyak 1000 potong @ Rp 15.000
Total Rp 15.000.000,-

5. Pembuatan @billboard Rp 300.000.000,-/bulan

Total Rp340.000.000,-/event.


Bab III
Daftar Pustaka


Kotler,Phillip dan Kevin Lane Keller”Manajemen Pemasaran edisi 12 Jilid 1”2007
www.detiknews.com/ Keberhasilan Tuna Daksa/diakses 9 September 2009
www.KBIgemari.com/ anak tuna daksa butuh perhatian lebih/diakses 9 September 2009
www.google.com/www.pasangiklangratis.com/ biaya pemasangan billboard/diakses 9 September 2009